Indonesia merupakan negara tropis yang menduduki puncak negara yang beresiko terhadap penyakit menular vector nyamuk. Dari tahun ke tahun masih terdapat kasus penderita penyakit yang ditularkan oleh nyamuk seperti malaria, demam berdarah, chikungunya, dan lain-lain. Jumlah kasus dan jumlah penderita di semua propinsi masih tinggi dan pengendalian nyamuk vektor tersebut hingga saat ini belum bisa dikatakan sukses.
Nyamuk raksasa Toxor, biasanya hidup di daerah aliran sungai dengan habitat spesifik pada cekungan-cekungan air pada batu dan tonggak batang bambu di pinggiran aliran sungai. Jentik nyamuk Toxor berukuran besar dan hidup sebagai filter feeder dan juga mempredasi jentik nyamuk lain seperti jentik nyamuk demam berdarah dan malaria. Salahsatu mahasiswa Laboratorium Entomologi Fakultas Biologi UGM meneliti tentang diversitas nyamuk raksasa untuk penelitian skripsi. Setelah melakukan survei dan koleksi jentik nyamuk raksasa, jentik tersebut kemudian dipelihara dan dibiakkan di laboratorium. Dr. RC. Hidayat Soesilohadi, M.S. merupakan salah satu dosen di Fakultas Biologi UGM yang meneliti tentang aplikasi sinergisme jentik nyamuk Toxor dengan Bacillus thuringiensis (bakteri yang bersifat pathogen terhadap nyamuk demam berdarah dan malaria).